Kenapa Harus Malu…..


Kenapa Harus Malu…..

Dalam menjalankan profesi sebagai guru tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang, apalagi ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang mengikuti kemajuan zaman. Sehingga dalam keseharian mencerdaskan anak anak bangsa banyak sekali problematika anak didik yang dihadapi, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pasukan “umar bakri” untuk terus meningkatkan kualitas yang mumpuni agar tidak terkesan kaku dan gaptek dalam melakoni tugasnya.

Mengingat mudahnya mengakses berbagai informasi, apalagi tentang berbagai ilmu bidang studi yang studi yang diajarkan disekolah. Maka sebagai guru sejatinya kita tidak harus malu kalau ada persoalan yang diajukan anak anak tidak bisa kita jawab untuk sementara. Jangan pernah sekali-kali mencoba memberikan jawaban yang tidak pasti atas soal yang mereka tanyakan, kenapa kita harus malu dan menutupi ketidak tahuan kita dengan retorika yang dapat menyesatka mereka. Mendingan kita jawab “Maaf, untuk soal yang ditanyakan si Fulan, hari ini belum bisa Bapak/Ibu jawab, (insya Allah) mungkin pada pertemuan yang akan datang akan Bapak/Ibu jawab. Toh menjawab demikian tidak merupakan satu kesalahan ataupun menghancurkan harga diri kita sebgai guru. Akan tetapi pada saat itu kita telah menanamkam sifat keterbukaan dan kejujuran dalam menyikapi setiap persoalan kepada anak didik.

Harus kita sadari sebagai guru tidak semua bidang ilmu kita kuasai, akan tetapi janganlah pula berpangku tangan untuk terus belajar memperbaiki kualitas keilmuan yang dimiliki sebagai pendidik. Dan tidak ada batasan bagi seorang guru untuk terus belajar dan belajar. Mengajar sekalipun sebagai proses pembelajaran bagi dalam memainkan peranan dalam berinteraksi dengan anak didik…belajar memposisikan diri sebagai teman, sebagai orangtua dan sebagai guru. Bila tiga lakon ini bisa dimainkan secara maksimal maka pembelajaran pun pasti tidak akan membosankan

Komentar