MASIH PEDULIKAH KITA MELIHAT KEMUNGKARAN




Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman”. [HR Muslim]

Beranjak dari hadits diatas, sebagai orang yang dikaruniai akal dan hati oleh Allah SWT kita tentu memiliki “kesamaan” tidak merasa senang dan bangga melihat berbagai model dan bentuk kemungkaran, kejahatan yang bisa mendatangkang mudharat bagi pelaku atau korbannya. Hidup tidak akan nyaman, tenang dan tenteram bila dalam keseharian kita berbaur dengan berbagai model kemungkaran.

Tentunya untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, nyaman dan tenteram perlu berbagai pendekatan sebagai usaha untuk mewujudkan “baldathun thoyyibatun wa robbun ghofur” sesuai hadits Rasulullah SAW diatas :

1. Mencegah Kemungkaran Dengan Tangan
Persfektif ini menunjukkan akan pentingnya “kekuasaan” dalam mewujudkan suasana yang kondusif ditengah tengah masyarakat. Masih segar diingatan kita Jenderal Polisi “SUTANTO” yang kini menjabat sebagai Kepala BIN. Saat beliau menjadi Kapolri, Prestasi terbesar beliau adalah memberantas “JUDI” yang menurut kebanyakan orang sangat tidak mungkin dituntaskan. Sebaga anak bangsa banyak yang bersyukur bila “sosok” SUTANTO-SUTANTO baru terlahir di Kepolisian kita, tetapi sekarang penyakit masyarakat yang satu malah mulai menjamur lagi..Sehingga setiap orang yang punya jabatan,wewenang sejatinya berusaha semaksimal mungkin meminimalisir ataupun membumi-hanguskan segala macam domain kemungkaran yang menyelimuti bangsa ini..Semua hal bisa menjadi mungkin, “JENDERAL SUTANTO” telah memberikan contoh kepada para pejabat di negeri bahwa kalau aparatur yang diatas baik maka akan mudah membaikkan aparatur bangsa ini.

2. Mencegah Kemungkaran Dengan Lisan
Hal ini akan mudah sekali terbentur karena ketidakberdayaan orang yang menghimbau, menasehati para pelaku sebab orang yang mencegah atau melarang perbuatan mungkar tidak memiliki “kekuasaan”. Ibaratnya Tokoh agama bicara menyeru kepada yang baik akan lebih didengarkan masyarakat bila didamping para pejabat “pemegang kekuasaan”..Sebab masyarakat saat ini memiliki kecenderungan tidak takut akan dosa bahkan mereka lebih takut akan dampak hukum negara bila dia melakukan perbuatan kejahatan. Maka diperlukan kerjasama yang baik antara Umara’ dan Ulama dalam membina ummat, sehingga suasana bermasyarakat betul betul mendukung program pemerintah dalam mewujudkan negara yang aman,sejahtera, adil dan makmur

3. Mencegah Kemungkaran Dengan Do’a
Bila ketidakberdayaan telah menyatu dalam diri, tentunya do’a sebagai usaha terakhir, tapi hal menunjukkan bahwa betapa kita sebagai “khalifah” tidak bisa berbuat banyak. Mendo’akan orang orang agar tidak berbuat mungkar karena ketidakmampuan tangan “kekuasaan” dan lisan sesungguhnya telah membuktikan kelemahan iman yang dimiliki.

Bila tiga pendekatan pencegahan inipun tidak pernah kita lakukan, sudah saatnya kita bercermin sambil bertanya “masih pedulikah saya……..? masih pantaskah saya……..?
Setiap orang pasti punya jawaban sendiri………..

Komentar

  1. titanium spork vr - The Titanium Arts Store
    Titanium titanium suppressor Spork where can i buy titanium trim Vr. 1st Edition. Made solo titanium razor in Germany. Rating. $19.00. This item: 1 Item. Description. titanium gr 2 Titanium Spork Vr. 1st Edition. Made in Germany. titanium gold Rating. $19.00 · ‎In stock

    BalasHapus

Posting Komentar